Pengertian Estetika – Sejarah, Arsitektur, Penilaian, Konsep, Filsafat, Ilmu, Para Ahli : Merupakan cabang filsafat yang memuat keindahan. Estetika merupakan ilmu yang membahas bagaimana keindahan dapat terbentuk, serta bagaimana agar bisa merasakannya.
Contents
- 1 Pengertian Estetika
- 2 Berikut Adalah Pengertian Estetika Menurut Para Ahli. Estetik dalam kedokteran gigi adalah integeritas harmonis dari beberapa fungsi fisiologis oral dengan penekanan yang sama sehingga didapatkan atau dihasilkan gigi geligi yang ideal melalui restorasi dengan bentuk, warna, struktur dan fungsi untuk mencapai kesehatan dan daya tahan yang optimal Lexion Webster Dic: 1977:18 Estetika merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan dan filsafat. Kata estetika dikutip dari bahasa Yunaniaisthetikos atauaishtanomai yang berarti mengamati dengan indera Kattsoff, element of philosopjy, 1953 Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dnegan kegiatan seni Van Mater Ames, Colliers Encyclopedia Estetika merupakan suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan, apresiasi, dan kritik terhadap karya seni dalam kontekx keterkaitan seni dengan kegiatan manusia dan pernanan sendi dalam perubahan duni maya Jerome stolnitz, Encyclopedia of Philoshopy Estetika merupakan kajian filsafat keindahan dan juga keburukan AA Djelantik, Estetika Suatu Pengantar, 1999 Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek yang disebut keindahan William Haverson, dalam Estetika Terapan, 1989 Estetika adalah segala hal yang berhubungan dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral suatu karya seni Jhon Hosper, dalam Estetika Terapan, 1989 Estetika merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penviptaan karya estetis Agus sachari, Estetika terapan, 1989 Estetika adalah filsafat yang membahas esensi dari totalitas kehidupan estetik dan artisrtik yang sejalan dengan zaman Jakob sumarjo, filsafat seni, 2000 Estetika mempersoalkan hak ikat keindahan alam dan karya seni, sedangkan filsafat seni mempersoalkan hanya karya seni atau benda seni, atau artifak yang disebut seni Sejarah Estetika
- 3 Estetika Dalam Arsitektur
- 4 Penilaian Keindahan
- 5 Estetika Dan Filsafat
- 6 Estetika Dan Ilmu
- 6.0.0.0.1 DAFTAR PUSTAKA
- 6.0.0.0.2 Awang, Faliq.2012.Pokok Persoalan Estetika.(online),(http:/www.kompasiana .com/faliqawang/pokok-persoalan-estetika_55100abfa33311c137ba7e58), diakses pada tanggal 25 september 2015
- 6.0.0.0.3 Bagus, Sihnu.2010.Pengertian Estetika,(online),(http:/all-about-theory.blogspot .ca./2010/10/pengertian–estetika.html?m=1), diakses pada tanggal 23 september 2015
- 6.0.0.0.4 Salihin, Ansar.2013.Seni Sebagai Nilai.(online),(http:/5enibudaya.wordpress .com/2013/05/23/seni-sebagai-nilai/), diakses pada tanggal 25 september 2015
- 6.0.0.0.5 Florean, Muhammad Reyhan.2015. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan PGSD STKIP PGRI Tulungagung. (online), (http:/psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot .co.id/2015/09/pendidikan-seni-rupa-dan-kerajinan-pgsd.html?m=1), diakses 23 september 2015
- 6.0.0.0.6 Anonim.2013.Makna Filsafat Estetika.(online),(http:/thedarkancokullujaba.blogspot .co.id/2012/10/makna-filsafat-estetika.html), diakses pada tanggal 25 september 2015
- 7 website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
Pengertian Estetika
Estetika merupakan cabang filsafat yang memuat keindahan. Estetika merupakan ilmu yang membahas bagaimana keindahan dapat terbentuk, serta bagaimana agar bisa merasakannya. Untuk lebih lanjut mengenai estetika yaitu suatu filosifi yang mempelajari suatu nilai sensoris yang terkadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen serta rasa. Estetika adalah cabang yang dekat dengan filosifi seni.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rumus Kerucut : Volume Luas Permukaan, Tinggi, Dan Gambar
Estetika terdiri dari tiga hal, yaitu:
- Studi mengenai fenomena estetis.
- Studi mengenai fenomena persepsi.
- Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis.
Berikut Adalah Pengertian Estetika Menurut Para Ahli.
-
Estetik dalam kedokteran gigi
adalah integeritas harmonis dari beberapa fungsi fisiologis oral dengan penekanan yang sama sehingga didapatkan atau dihasilkan gigi geligi yang ideal melalui restorasi dengan bentuk, warna, struktur dan fungsi untuk mencapai kesehatan dan daya tahan yang optimal
-
Lexion Webster Dic: 1977:18
Estetika merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan dan filsafat. Kata estetika dikutip dari bahasa Yunaniaisthetikos atauaishtanomai yang berarti mengamati dengan indera
-
Kattsoff, element of philosopjy, 1953
Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dnegan kegiatan seni
-
Van Mater Ames, Colliers Encyclopedia
Estetika merupakan suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan, apresiasi, dan kritik terhadap karya seni dalam kontekx keterkaitan seni dengan kegiatan manusia dan pernanan sendi dalam perubahan duni maya
-
Jerome stolnitz, Encyclopedia of Philoshopy
Estetika merupakan kajian filsafat keindahan dan juga keburukan
-
AA Djelantik, Estetika Suatu Pengantar, 1999
Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek yang disebut keindahan
-
William Haverson, dalam Estetika Terapan, 1989
Estetika adalah segala hal yang berhubungan dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral suatu karya seni
-
Jhon Hosper, dalam Estetika Terapan, 1989
Estetika merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penviptaan karya estetis
-
Agus sachari, Estetika terapan, 1989
Estetika adalah filsafat yang membahas esensi dari totalitas kehidupan estetik dan artisrtik yang sejalan dengan zaman
-
Jakob sumarjo, filsafat seni, 2000
Estetika mempersoalkan hak ikat keindahan alam dan karya seni, sedangkan filsafat seni mempersoalkan hanya karya seni atau benda seni, atau artifak yang disebut seni
Sejarah Estetika
Pengertian estetika dari suatu masa ke masa yang lain selalu mengalami perubahan. Beberapa pemikir estetika yang terkenal antara lain adalah Aristoteles dan Immanuel Kant. Aristoteles dalam Poetics menyatakan bahwa sesuatu dinyatakan indah karena mengikuti aturan-aturan (order), dan memiliki magnitude atau memiliki daya tarik. I
mmanuel Kant dalam The Critique of Judgement (1790) yang dikutip oleh Porphyrios (1991) menyatakan bahwa suatu ide estetik adalah representasi dari imajinasi yang digabungkan dengan konsep-konsep tertentu. Kant menyatakan adanya dua jenis keindahan yaitu keindahan natural dan keindahan dependen.
Keindahan natural adalah keindahan alam, yang indah dalam dirinya sendiri, sementara keindahan dependen merupakan keindahan dari objek-objek ciptaan manusia yang dinilai berdasarkan konsep atau kegunaan tertentu. Kedua pendapat tersebut di atas menunjukkan perhatian yang besar pada objek, di mana keindahan didapatkan karena suatu objek memiliki karakter tertentu sehingga layak untuk dinyatakan sebagai indah.
Perhatian yang besar terhadap objek dalam pemikiran tentang estetika tersebut memberikan pengaruh pada arsitektur. Pengaruh tersebut mengakibatkan munculnya aturan-aturan sebagai patokan untuk menyatakan keindahan suatu bangunan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lembaga Pendidikan : Pengertian, Macam Dan 6 Fungsi Lengkap
Alberti yang hidup pada masa Renaissance, dalam Ten Books on Architecture menyatakan bahwa keindahan suatu bangunan ditentukan oleh beberapa faktor (Porphyrios, 1991) seperti jumlah komponen (number) misalnya jumlah kolom, pelubangan dan sebagainya yang dinyatakan harus meniru alam, congruity, yaitu bagaimana menempatkan suatu komponen untuk membentuk keindahan secara keseluruhan, finishing dan collocation.
Pada intinya Alberti menyatakan sesuatu disebut indah karena meniru alam, dalam hal ini bukan hanya alam secara fisik, tetapi juga hukum-hukum alam. Hal ini dapat dilihat pada kolom-kolom Yunani yang berbentuk mengecil ke atas, yang dianggap sesuai dengan hukum alam. Alberti bukanlah satu-satunya orang yang mencetuskan standar dalam estetika arsitektur.
Andrea Palladio dan Brunelleschi juga banyak memberikan kontribusi bagi standar estetika dalam arsitektur masa Renaissance. Kebanyakan aturan-aturan yang berlaku pada masa tersebut menyebutkan aturan proporsi dalam angka-angka. Golden section merupakan salah satu aturan proporsi dalam angka yang banyak digunakan dan dianggap sebagai representasi dari alam pada sekitar abad ke-18.
Sejarah Estetika di Indonesia
Yuswadi Saliya (1999) menyatakan adanya empat ciri arsitektur tradisional di Indonesia, yaitu pertama, semuanya sarat dengan makna simbolik, kedua, rumah menjadi simpul generasi masa lalu dengan generasi masa datang, ketiga pemenuhan kebutuhan spiritual lebih diutamakan daripadda kebutuhan badani, keempat, dikenalnya konsep teritorialitas dan kemudian mengejawantah menjadi batas.
Ciri pertama dan kedua menunjukkan adanya kosmologi dan orientasi non badaniah, dan karena spiritual-lah yang diutamakan, maka kebutuhan badaniah cenderung akan dikorbankan demi kepentingan spiritual. Dalam hal ini manusia merupakan pihak yang harus melakukan penyesuaian diri terhadap bentukan arsitektur (Soemardjan, 1983). Orientasi terhadap kosmologi ini masih banyak dijumpai di Indonesia hingga masa kini, terutama pada arsitektur tradisional.
Hal ini bukan berarti bahwa semua arsitektur di Indonesia berorientasi pada kosmologi. Indonesia tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Pemikiran akan universalitas dan objektivitas Arsitektur Modern juga melanda arsitektur Indonesia. Seperti juga di Barat, fenomena arsitektur yang polos, tanpa ornamen dan tanpa konteks juga terjadi di Indonesia.
Seperti juga arus modernisme, arus Postmodernisme juga melanda Indonesia. Sebagai akibatnya, terjadi kesadaran akan konteks dan perlunya identitas.Hadirnya Arsitektur Modern dan Postmodern secara bersamaan dengan (masih) hadirnya arsitektur tradisional menunjukkan adanya dualisme dalam arsitektur Indonesia. Arsitektur Modern dan Postmodern menunjukkan arsitektur yang berorientas pada kebutuhan badaniah manusia, sementara arsitektur tradisional Indonesia berorientasi kepada kosmologi dan spiritual.
Sejarah Penilaian Keindahan
Sebuah keindahan seharusnya sudah dinilai pada saat karya seni pertama kali dibuat, tetapi rumus keindahan pertama kali didokumentasi oleh filsuf Plato yang menentukan keindahan dari proporsi, kesatuan, serta keharmonisan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari aturan-aturan, keberadaan, serta kesimetrisan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 6 Lembaga Agama : Pengertian, Contoh, Macam, Tujuan (LENGKAP)
Estetika Dalam Arsitektur
Dalam arsitektur, estetika adalah sebuah bahasa visual, yang tidak sama dengan beberapa bahasa estetika yang tidak visual, seperti bahasa itu sendiri. Estetika dalam arsitektur memiliki banyak sangkut paut dengan segala yang visual seperti permukaan, volume, massa, elemen garis, dan sebagainya, termasuk berbagai order harmoni, seperti komposisi.
Teori Estetika Teori Estetika SubyektifMenurut Herbert Read teori subyektif menyatakan bahwa sesungguhnya yang menyatakan ciri-ciri yang menimbulkan keindahan adalah tidak ada. Yang ada hanyalah tanggapan persaaan dalam diri seseorang dalam mengamati sesuatu benda.Keindahan memang subyektif, dalam diri setiap orang, pendapat tentang nilai estetika sebuah bangunan dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain:Subyektifitas diri sendiri.
Sensasi hanya dimungkinkan bila fungsi biologis tubuh kita yang berkaitan dengan fungsi sensasi dan persepsi dalam keadaan normal; misalnya mata bisa melihat, hidung bisa mencium, pikiran dalam keadaan normal/perseptif. Mampukah suatu obyek menggairahkan ‘limbic’ dalam otak kita sehingga merasa adanya kenikmatan saat berkontak dengan sebuah obyek arsitektural. Kenikmatan yang didapatkan itu menjadikan otak kita mengatakan sesuatu itu ‘indah’.
Penilaian Keindahan
Walaupun pada awalnya sesuatu yang indah dinilai dari suatu aspek teknis dalam bentuk suatu karya, tetapi perubahan pola pikir dalam masyarakat akan ikut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan. Sebagai contoh, pada masa romantisme di Prancis, keindahan memiliki arti kemampuan menyajikan sebuah kegungan.
Pada masa realisme, keindahan memiliki arti kemampuan menyajikan suatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan memiliki arti kemampuan menundukan warna serta ruang dan kemampuan mengabstraksi sebuah benda.
Konsep the beauty dan the ugly
Pada perkembangannya keindahan tidak selalu mempunyai rumusan tertentu. Ia berkembang dengan penerimaan masyarakat etrhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Sebab itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, sebuah karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi srandar keindahan, serta the ugly, sebuah karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan serta oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, tetapi bila dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan sebuah keindahan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Hak Angket DPR Republik Indonesia Beserta Pengajuan Menurut UU
Estetika Dan Filsafat
Filsafat estetika pertama kali dicetuskan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1975) yang mengungkapkan bahwa estetika adalah cabang ilmu yang dimaknai oleh perasaan. Filsafat estetika adalah cabang ilmu yang membahas masalah keindahan. Bagaimana keindahan bisa tercipta dan bagaimana orang bisa merasakannya dan memberi penilaian terhadap keindahan tersebut. Maka filsafat estetika akan selalu berkaitan dengan antara baik dan buruk, antara indah dan jelek.
Secara etimologi, estetika diambil dari bahasa Yunani, aisthetike yang berarti segala sesuatu yang diserap oleh indera. Filsafat estetika membahas tentang refleks kritis yang dirasakan oleh indera dan memberi penilaian terhadap sesuatu, indah atau tidak indah, beauty or ugly.
Filasafat estetika adalah cabang ilmu dari filsafat Aksiologi, yaitu filsafat nilai. Istilah Aksiologi digunakan untuk menberikan batasan mengenai kebaikan, yang meliputi etika, moral, dan perilaku. Adapun Estetika yaitu memberikan batasan mengenai hakikat keindahan atau nilai keindahan.
Kaum materialis cenderung mengatakan nilai-nilai berhubungan dengan sifat-sifat subjektif, sedangkan kaum idealis berpendapat nilai-nilai bersifat objektif. Andaikan kita sepakat dengan kaum materialis bahwa yang namanya nilai keindahan itu merupakan reaksi-reaksi subjektif. Maka benarlah apa yang terkandung dalam sebuah ungkapan “Mengenai masalah selera tidaklah perlu ada pertentangan”.
Serupa orang yang menyukai lukisan abstrak, sesuatu yang semata-mata bersifat perorangan. Jika sebagian orang mengaggap lukisan abstrak itu aneh, sebagian lagi pasti menganggap lukisan abstrak itu indah. Karena reaksi itu muncul dari dalam diri manusia berdasarkan selera.
Berbicara mengenai penilaian terhadap keindahan maka setiap dekade, setiap zaman itu memberikan penilaian yang berbeda terhadap sesuatu yang dikatakan indah. Jika pada zaman romantisme di Prancis keindahan berarti kemampuan untuk menyampaikan sebuah keagungan, lain halnya pada zaman realisme keindahan mempunyai makna kemampuan untuk menyampaikan sesuatu apa adanya. Sedangkan di Belanda pada era de Stijl keindahan mempunyai arti kemampuan mengomposisikan warna dan ruang juga kemampuan mengabstraksi benda.
Pembahasan estetika akan berhubungan dengan nilai-nilai sensoris yang dikaitkan dengan sentimen dan rasa. Sehingga estetika akan mempersoalkan pula teori-teori mengenai seni. Dengan demikian, estetika merupakan sebuah teori yang meliputi:
- Penyelidikan mengenai sesuatu yang indah;
- Penyelidikan mengenai prinsip-prinsip yang mendasari seni;
- Pengalaman yang bertalian dengan seni, masalah yang berkaitan dengan penciptaan seni, penilaian terhadap seni dan perenungan atas seni.
Filsafat merupakan bidang pengetahuan yang senantiasa bertanya dan mencoba menjawab persoalan-persoalan yang sangat menarik perhatian manusia sejak dahulu hingga sekarang. Salah satu persoalan yang mendasari ungkapan rasa manusia adalah estetika, jika peranannya sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan.
Estetika Dan Ilmu
Estetika dan ilmu merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, karena sekarang ada kecenderungan orang memandang sebagai ilmu kesenian (science of art) dengan penekanan watak empiris dari disiplin filsafat. Dalam karya seni dapat digali berbagai persoalan obyektif. Umpamanya persoalan tentang susunan seni, anatomi bentuk, atau pertumbuhan gaya, dan sebagainya.
Penelahaan dengan metode perbandingan dan analisis teoritis serta penyatupaduan secara kritis menghasilkan sekelompok pengetahuan ilmiah yang dianggap tidak tertampung oleh nama estetika sebagai filsafat tentang keindahan. Akhir abad ke-19 bidang ilmu seni ini di Jerman disebut “kunstwissensechaft”. Bila istilah itu diteterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah “general science of art”.
E.D. Bruyne dalam bukunya Filosofie van de Kunst berkata bahwa pada abad ke-19 seni diperlakukan sebagai produk pengetahuan alami. Sekarang dalam penekanannya sebagai disiplin ilmu, estetika dipandang sebagai “the theory of sentient knowledge”. Estetika juga diterima sebagai “the theory of the beautiful of art” atau “the science of beauty”.
Sebagai disiplin ilmu, estetika berkembang sehingga mempunyai perincian yang semakin kaya, antara lain :
- Theories of art,
- Art Histories,
- Aesthetic of Morfology,
- Sociology of Art,
- Anthropology of Art,
- Psychology of Art,
- Logic, Semantic, and Semiology of Art.
Estetika merupakan studi filsafati berdasarkan nilai apriori dari seni (Panofsky) dan sebagai studi ilmu jiwa berdasarkan gaya-gaya dalam seni (Worringer). Berdasarkan kenyataan pendekatan ilmiah terhadap seni, dalam estetika dihasilkan sejarah kesenian dan kritik seni. Sejarah kesenian bersifat faktual, dan positif, sedangkan kritik seni bersifat normatif.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli
DAFTAR PUSTAKA
Awang, Faliq.2012.Pokok Persoalan Estetika.(online),(http:/www.kompasiana .com/faliqawang/pokok-persoalan-estetika_55100abfa33311c137ba7e58), diakses pada tanggal 25 september 2015
Bagus, Sihnu.2010.Pengertian Estetika,(online),(http:/all-about-theory.blogspot .ca./2010/10/pengertian–estetika.html?m=1), diakses pada tanggal 23 september 2015
Salihin, Ansar.2013.Seni Sebagai Nilai.(online),(http:/5enibudaya.wordpress .com/2013/05/23/seni-sebagai-nilai/), diakses pada tanggal 25 september 2015
Florean, Muhammad Reyhan.2015. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan PGSD STKIP PGRI Tulungagung. (online), (http:/psrpgsdstkippgritulungsgung.blogspot .co.id/2015/09/pendidikan-seni-rupa-dan-kerajinan-pgsd.html?m=1), diakses 23 september 2015
Anonim.2013.Makna Filsafat Estetika.(online),(http:/thedarkancokullujaba.blogspot .co.id/2012/10/makna-filsafat-estetika.html), diakses pada tanggal 25 september 2015
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa