Contents
Definisi Peran Sosial
Peran sosial adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menempati status sosial tertentu dalam masyarakat. Peran sosial seseorang dalam masyarakat sangat ditentukan oleh status sosialnya. Jika status sosial seseorang tinggi, maka peran sosialnya dalam masyarakat juga akan tinggi, begitu pula sebaliknya. Peran sosial dianggap sangat penting karena mengatur tingkah laku seseorang dalam masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Dalam peran sosial terdapat sejumlah hak dan kewajiban yang tergantung pada status sosial seseorang dalam masyarakat. Peran sosial yang harus dimainkan orang tua tertentu berbeda dengan peran sosial anak-anaknya. Peran sosial seorang guru berbeda dengan murid-muridnya. Demikian pula, peran sosial bawahan berbeda dari peran sosial atasan. Apa yang harus dilakukan oleh orang tua, guru, atau pemimpin berbeda dengan apa yang harus dilakukan oleh seorang anak, siswa, atau bawahan.
Dengan demikian, peran sosial yang akan dilakukan oleh seseorang sangat ditentukan oleh status sosialnya. Jika seorang anak bertindak seperti ayahnya, yaitu berani memerintah dan memerintah orang tuanya (ayah dan ibunya), berarti ada konflik peran dalam keluarga. Sekalipun sang anak adalah ketua organisasi, ketika berada di rumah di depan orang tuanya, ia tetap harus bersikap sebagai anak yang patuh dan hormat kepada orang tuanya. Konflik peran sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Setiap orang, biasanya, memiliki sejumlah peran sosial yang harus dijalani. Misalnya di rumah, Yusa berperan sebagai anak kecil, di sekolah sebagai murid, dan di masyarakat sebagai ketua Karang Tarunan. Yusa dalam kesehariannya melakukan peran sosial yang berbeda-beda. Begitu juga Pak Ahmad, di rumah berperan sebagai kepala rumah tangga, di kantor sebagai direktur utama, dan di masyarakat sebagai tokoh agama yang disegani.
Dari ilustrasi tersebut terlihat perbedaan peran sosial antara Yusa dan Pak Ahmad dalam proses interaksi sosial. Perbedaan peran tersebut disebabkan masing-masing memiliki status sosial yang berbeda. Dapat disimpulkan bahwa proses interaksi sosial setiap orang dalam masyarakat tidak sama karena peran sosialnya.
Baca juga artikel terkait: Jenis-jenis pengendalian sosial dan penjelasannya
Jenis dan Karakteristik Peran Sosial
Peran sosial dalam masyarakat dapat dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya sebagai berikut.
1) Bagaimana Anda dapat menemukan
Menurut cara memperolehnya, peran sosial dapat dibedakan sebagai berikut.
- Peran default
Peran alami adalah peran yang diperoleh secara otomatis dan bukan karena usaha atau pencapaian. Jadi peran default adalah peran yang melekat padanya. Misalnya peran orang tua, peran ayah atau ibu, peran anak, dll. Peran ini ada sendiri dan tidak dapat dihindari karena merupakan dampak dari status alamiahnya. -
Peran yang disukai
Peran pilihan adalah peran yang ditemukan seseorang melalui usaha, sehingga setiap orang bebas menentukan perannya sendiri sesuai dengan keinginannya. Misalnya peran dokter, guru, tentara atau petani. Peran pilihan ini harus disesuaikan dengan kemampuan, bakat dan keterampilan yang dimiliki.
2) Metode aplikasi
Dilihat dari cara pelaksanaannya, peran sosial dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
- Peran yang diharapkan
Peran tersebut merupakan salah satu yang diharapkan masyarakat dapat dipenuhi semaksimal dan seutuhnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Misalnya peran polisi, hakim, jaksa, dan pengacara. Peran-peran ini harus dilakukan dengan baik dan tidak dapat ditawar-tawar karena berkaitan dengan hak asasi seseorang. -
Peran yang disesuaikan
Peran yang diadaptasi adalah peran yang penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
kondisi tertentu. Peran tersebut terjadi bukan karena faktor manusia atau pelakunya, melainkan karena kondisi dan situasi yang menyebabkan seseorang melakukan suatu peran.
Misalnya peran seorang pelawak yang menjalankan tugasnya sebagai pelawak saat di atas panggung, namun ketika ia berkumpul kembali dengan keluarganya, ia tidak akan menyampaikan pesan dan lelucon.
3) Prioritas aplikasi
Menurut prioritas aplikasi, peran sosial dibedakan sebagai berikut.
-
Peran kunci
Peran kunci adalah peran utama atau inti dari beberapa peran yang dikandungnya. Misalnya, Pak Budi, selain sebagai kepala keluarga, juga berprofesi sebagai dokter, ketua RT, pengurus masjid, dan ketua koperasi. Dari sekian banyak peran tersebut, peran utama Pak Budi adalah sebagai dokter. -
Peran lainnya
Peran tambahan adalah peran yang dilakukan seseorang setelah melakukan peran utama atau kuncinya. Misalnya Pak Budi memiliki peran tambahan selain sebagai dokter.
Beberapa ciri utama peran tambahan tersebut antara lain tidak dibawa atas dasar ijazah dan keterampilan tertentu, bukan sebagai sumber penghasilan utama, dan dengan demikian mereka tidak malu dengan peran-peran kunci tersebut. -
Konflik peran
Konflik peran terjadi ketika kondisi seseorang berada dalam tekanan, dalam artian terjadi pemisahan antara satu peran dengan peran lainnya dalam waktu yang bersamaan. Semakin banyak posisi yang dia miliki, semakin bervariasi peran yang dimainkannya. Peran yang terlalu banyak akan menimbulkan konflik peran. Misalnya, seorang polisi yang harus menangkap pecandu narkoba sebenarnya adalah anaknya sendiri yang harus dia jaga dan lindungi.
Baca juga Artikel Terkait: Penjelasan fungsi kontrol sosial
Fungsi dan Manfaat Peran Sosial
Peran sosial memiliki beberapa fungsi, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain, seperti fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut;
-
Seseorang dapat menjaga kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran ayah atau peran ibu.
-
Seseorang bisa menjadi orang yang kurang mampu di suatu lingkungan atau suatu daerah, tindakan orang tersebut membutuhkan peran seperti perawat, dokter, pekerja sosial, dll.
-
Mampu menjadi sarana aktualisasi diri, seperti laki-laki sebagai suami atau ayah, perempuan sebagai istri atau ibu, seniman dan karyanya, dan masih banyak lagi contoh serupa lainnya.
Baca juga Artikel Terkait: Pengertian stratifikasi sosial dan bentuknya
Jenis Peran Sosial
Dalam masyarakat terdapat banyak orang dengan peran ganda, berbagai peran sosial tersebut membawa konsekuensi dinamis berupa konflik, ketegangan, kegagalan dan kesenjangan, berikut penjelasannya.
- Konflik peran
Konflik peran terjadi ketika seseorang dalam posisi tertentu harus melakukan peran yang sebenarnya tidak diharapkan. Hal ini terjadi karena seseorang memiliki banyak situasi sosial.
Contoh:
Seorang polisi yang baik harus menangkap penjahat yang sebenarnya adalah keponakannya sendiri, meskipun sebagai paman dia harus melindungi keponakannya sendiri.
Seorang siswa mengalami konflik peran antara mencontek teman dan menjadi siswa yang jujur. -
Peran ketegangan
Ketegangan terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam memenuhi peran sosialnya karena adanya ketidaksesuaian antara kewajiban yang harus dia penuhi dengan tujuan dari peran sosial itu sendiri.
Contoh:
Pemimpin kantor yang harus menerapkan disiplin waktu yang ketat kepada karyawannya yang sebagian besar adalah keluarganya sendiri.
Kegagalan peran -
Kegagalan peran terjadi ketika seorang individu tidak dapat melakukan banyak peran sekaligus karena tuntutan yang saling bertentangan.
Contoh:
Seorang ibu rumah tangga yang suaminya meninggal, ia berperan sebagai pemimpin bagi anak-anaknya, pengurus rumah tangga bagi keluarga, pengasuh, sekaligus pendidik bagi anak-anaknya. Peran yang banyak dan berat ini bisa gagal dijalankan. -
Kesenjangan Peran (Jarak Peran)
Perbedaan peran terjadi ketika seseorang harus menjalankan peran yang bukan menjadi prioritas dalam hidupnya sehingga merasa tertekan atau merasa tidak mampu untuk memenuhi peran tersebut.
Contoh:
Seorang wanita muda yang dipaksa menikah dan mengambil peran sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Bibliografi
- Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
- Abdulsyani. 2007. Sosiologi: Skema, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara
- Saripudin, Didin (2005). Mobilitas dan Perubahan Sosial, Penerbit: Masagi Foundation, Bandung
- Rumput, Robert. (1985). Sistem Sosial di Indonesia, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka PT Kurunika.
- Nasikun (1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
- Sunarto, Kaminto. (2004). Pengantar Sosiologi, Publikasi: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
- Soekanto, Soerjono. (1979). Sosiologi Suatu Pengantar; Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa