Pengertian Semiotika – Penelitian, Unsur, Teori, Pakar – AAcial

Pengertian Semiotika – Riset, Unsur, Analisis, Teori, Pakar: Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda dan proses tanda (semiosis), kiasan, penunjukan, perumpamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang sebagian besar mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik.


Contents

Memahami semiotika

Semiotika adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda dan proses tanda (semiosis), kiasan, penunjukan, perumpamaan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang sebagian besar mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dengan linguistik, semiotika juga mempelajari sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang:


Baca juga artikel terkait: Contoh iklan


  • Semantik: hubungan antara tanda dan hal yang terlihat; denotata mereka, atau makna mereka
  • Sintaks: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
  • Pragmatik: hubungan antara tanda dan agen yang menggunakan tanda

Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda. Konsep tanda ini adalah melihat bahwa makna terjadi ketika ada hubungan atau hubungan antara yang ditandakan in absentia (ditandai) dengan tanda (significant). Tanda adalah kesatuan bentuk yang signifikan dengan ide atau penanda (signified).


Dengan kata lain penanda adalah “makna bunyi” atau “grafiti makna”. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang berarti bagi orang lain. Kajian semiotik tentang tanda, penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda. Dengan kata lain, ide-ide semiotik (tanda, makna, denotatum, dan penafsir) dapat diterapkan di semua bidang kehidupan sepanjang tidak ada prasyarat yang terpenuhi, yaitu memberi makna, memiliki makna, dan interpretasi (Cristomy dan Lucky Yuwono 2004: 79 ).


Tingkat penelitian semiotik

Menurut Saussure, semiotika dapat dianalisis secara diakronis dan sinkronis. Analisis diakronis adalah analisis sejarah perubahan bahasa, yaitu bahasa dalam dimensi waktu, perkembangan dan perubahannya. Sedangkan analisis sinkronis adalah analisis bahasa pada saat tertentu. Analisis ini disebut juga dengan pendekatan struktural, yaitu pendekatan yang hanya melihat struktur bahasa, dan mengabaikan konteks waktu, perubahan, dan sejarah.


Selain model analisis di atas, CS Morris menjelaskan tiga dimensi analisis semiotika, yaitu dimensi sintaksis, semantik, dan pragmatis yang ketiganya saling terkait satu sama lain.


Baca juga artikel terkait: Pidato adalah


Sintaks berkaitan dengan kajian tentang tanda itu sendiri secara individual atau kombinasinya, khususnya analisis deskriptif tentang tanda dan kombinasinya. Semantik adalah studi tentang hubungan antara tanda dan makna atau maknanya. Dalam konteks semiotika struktural, semantik dianggap sebagai bagian dari semiotika.


Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara tanda dan penggunanya, terutama yang berkaitan dengan penggunaan tanda secara konkrit dalam berbagai peristiwa dan efek atau dampaknya bagi penggunanya. Ini terkait dengan nilai, maksud dan tujuan dari sebuah token, yang menjawab pertanyaan: untuk apa dan mengapa, serta pertanyaan tentang pertukaran dan nilai kegunaan token bagi pengguna.


Memahami semiotika

  • Charles Morris, Semiontika menambahkan bahwa hubungan tanda-tanda designata dengan kemungkinan benda atau peristiwa; dan, pragmatik berurusan dengan aspek biotik semiosis, yaitu, dengan semua fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi dalam tanda-tanda fungsi.

  • Menurut Eco, dikutip dalam buku Alex Sobur Kajian ini – peristiwa sebagai kumpulan peristiwa Semiontik, objek, seluruh budaya sebagai tanda.Tanda didefinisikan sebagai segala sesuatu di atas konvensi sosial dasar yang telah masuk, mereka dapat dianggap memiliki sesuatu yang sangat berbeda.

  • Menurut alex sobur secara etimologis, Semiotika berasal dari istilah Yunani “Semion” yang berarti “tanda”. Tanda sendiri diartikan sebagai konvensi sosial yang atas dasar sudah masuk, mereka dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain.

  • Van Zoest seperti dikutip Rahayu S. Hidayat Jelaskan bahwa semiotika mengkaji tanda, penggunaan tanda, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda. Berbicara tentang penggunaan semiotika tidak lepas dari pragmatik yaitu mengetahui apa yang harus dilakukan dengan tanda, bagaimana reaksi manusia ketika berhadapan dengan tanda.

  • Menurut FERDINAND DE SAUSSURE dan CHARLES SANDERS PIERCE, Semiotika sebagai metode untuk mengkaji berbagai cabang ilmu dimungkinkan karena adanya kecenderungan untuk melihat berbagai wacana sosial sebagai fenomena linguistik.

Semiotika sering dipandang memiliki dimensi antropologis yang penting; misalnya, Umberto Eco mengusulkan agar setiap fenomena budaya dapat dipelajari sebagai komunikasi. Namun, beberapa ahli semiotik fokus pada dimensi logis dari pengetahuan.


Mereka juga memeriksa bidang ilmu kehidupan – seperti bagaimana organisme membuat prediksi tentang, dan beradaptasi dengan, semiotika di relung mereka di dunia (lihat semiosis). Secara umum, teori semiotik mengambil tanda atau sistem tanda sebagai objek kajiannya: komunikasi informasi pada organisme hidup termasuk dalam biosemiotika (termasuk zoosemiotika). Sintaks adalah cabang semiotika yang berhubungan dengan sifat formal tanda dan simbol. Lebih tepatnya, sintaks berurusan dengan “aturan yang mengatur bagaimana kata-kata digabungkan untuk membentuk kalimat dan frase”.


Baca Juga Artikel Terkait: Pengertian Teks Review, Contoh, Fitur, Tujuan, Struktur dan Aturan.


Elemen dasar semiotika

Elemen dasar semiotika adalah tanda (marker/signification), sumbu tanda (syntagma/sistem), level tanda (denotasi/konotasi), dan hubungan tanda (metafora/metonimia).

Saussure menggambarkan tanda sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari dua bidang – seperti selembar kertas – yaitu bidang penanda untuk menggambarkan bentuk atau ungkapan; dan bidang penanda untuk menjelaskan konsep atau makna.


Terkait dengan piramida penanda (sign/marker/signified) Saussure, Saussure menekankan perlunya semacam konvensi sosial di kalangan masyarakat bahasa, yang mengatur makna dari sebuah tanda. Sebuah kata memiliki arti tertentu karena adanya kesepakatan sosial di antara masyarakat pemakai bahasa.


Namun, kini telah terjadi perubahan mendasar dalam cara tanda dan objek sebagai tanda dilihat dan digunakan akibat arus pertukaran tanda yang tidak berputar pada satu komunitas tertutup tetapi melibatkan kontak antara berbagai komunitas, budaya dan ideologi.


Analisis tanda dalam strukturalisme bahasa melibatkan penggabungan aturan dengan dua sumbu, yaitu:

1) sumbu paradigmatik, yaitu perbendaharaan kata tanda atau kata dan

2) sumbu sintagmatis, yaitu cara pemilihan dan penggabungan tanda, berdasarkan aturan atau kode tertentu, sehingga menghasilkan ungkapan yang bermakna.


Cara menggabungkan tanda biasanya didasarkan pada kode tertentu yang berlaku pada suatu masyarakat bahasa. Kode adalah seperangkat aturan atau konvensi bersama di mana tanda-tanda dapat digabungkan, sehingga memungkinkan pesan dikomunikasikan dari satu orang ke orang lain.


Kode, menurut Umberto Eco, dalam A Theory of Semiotics, adalah “…aturan yang menghasilkan tanda sebagai penampakan konkrit dari hubungan komunikatif”. Tersirat dalam makna kode di atas adalah adanya kesepakatan sosial di antara anggota masyarakat bahasa mengenai perpaduan seperangkat tanda dan maknanya.


Baca juga artikel terkait: Kalimat Persuasif – Pengertian, Ciri, Paragraf, Tema, Langkah, Contoh


Bahasa adalah struktur yang dikendalikan oleh aturan main tertentu. Menurut Saussure, aturan main yang pertama adalah prinsip perbedaan. Misalnya kata topi dan kopi memiliki arti karena memiliki arti yang berbeda. Selain itu, perbedaan bahasa dimungkinkan karena paradigma dan sumbu sintagmatik.


Paradigma adalah seperangkat tanda dari mana pilihan-pilihan dibuat, dan hanya satu unit dari pilihan-pilihan itu yang dapat dipilih. Syntagm adalah gabungan tanda dan tanda lain dari perangkat yang ada berdasarkan aturan tertentu, untuk menghasilkan ekspresi yang bermakna. Berdasarkan sumbu tersebut, Roland Barthes mengembangkan model hubungan antar sistem, yaitu kosakata dan sintaksis, yaitu cara menggabungkan tanda-tanda berdasarkan aturan main tertentu.


Roland Barthes mengembangkan dua tingkatan makna, yaitu denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkatan makna yang menghasilkan makna yang eksplisit, langsung, dan pasti. Sedangkan konotasi adalah tingkatan makna yang menghasilkan makna tersirat dan tersembunyi. Selain itu, Barthes juga melihat makna yang berkaitan dengan mitos, yaitu pengkodean makna dan nilai sosial sebagai sesuatu yang dianggap wajar.


Ada dua bentuk utama interaksi, yaitu:

1) Metafora adalah pola interaksi tanda, di mana tanda dari satu sistem digunakan untuk menjelaskan makna sistem lain.

2) Metonymy adalah interaksi tanda, dimana suatu tanda diasosiasikan dengan tanda lain, dimana terdapat hubungan antara bagian dan keseluruhan.


Analisis semiotika periklanan

Iklan seringkali menghadirkan realitas palsu yang merupakan bentuk kebohongan publik. Pengiklan terjebak dalam skema permainan bebas tanda yang bertujuan untuk menciptakan citra palsu dari suatu produk, yaitu citra yang tidak dihasilkan oleh produk itu sendiri melainkan citra yang dibentuk oleh kemampuan retorika suatu iklan.


Baca juga artikel terkait: Argumentasi – Pengertian, Isi, Struktur, Ciri, Pola, Tahapan, Perbedaan, Contoh, Pakar


Iklan menipu melalui bahasa karena iklan adalah bahasa komunikasi yang memiliki struktur bahasanya sendiri. Secara struktural, iklan terdiri dari tanda-tanda, yaitu penanda (penanda berupa gambar, foto, atau ilustrasi) dan petanda (penanda berupa konsep atau makna di balik penanda). Tanda-tanda ini digunakan untuk memalsukan kenyataan.


Teori semiotika Roland Barthes

Roland Barthes membuat model analisis makna tanda yang sistematis melalui analisis semiotika ini. Kita tidak hanya mengetahui bagaimana isi pesan yang harus disampaikan, tetapi juga bagaimana pesan itu dibuat, simbol apa yang digunakan untuk merepresentasikan pesan melalui film yang digubah ketika ditransmisikan ke publik.


Teori Barthes berfokus pada gagasan dua tahapan makna, yaitu denotasi dan konotasi. Denotasi adalah definisi kata secara objektif, sedangkan konotasi adalah makna subjektif atau emosionalnya (Alex Sobur, 2003: 263).


Dari peta Barthes terlihat bahwa

  • tanda denotatif
  • terdiri dari penanda
  • dan tanda tangani
  • tetapi, pada saat yang sama, tanda denotatif juga merupakan penanda konotatif (4) (Alex Sobur, 2004: 69).

Dari penanda konotatif akan muncul tanda konotatif yang kemudian akan menyembunyikan kemunculan tanda konotatif tersebut.


Baca Juga Artikel Terkait : Kritik – Pengertian, Fungsi, Seni, Tahapan, Jenis, Contoh


Mungkin dibawah ini yang anda cari

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *