Perilaku Menyimpang – Pengertian, Faktor, Jenis, Dampak, Antisipasi, Survival, Contoh :Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, disadari atau tidak disadari, pernah kita alami atau lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi di mana saja dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
Contents
- 1 Pengertian Perilaku Menyimpang
- 2 Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap memalukan oleh sebagian besar orang dan melampaui batas toleransi mereka. Perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menyebabkan upaya dari mereka yang berwenang dalam sistem ini untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang. Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk: Penyimpangan utama (Penyimpangan Primer) Penyimpangan individu tetapi pelakunya masih dapat diterima oleh masyarakat. Ciri-ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Misalnya: tunggakan tagihan listrik dan telepon, pelanggaran rambu lalu lintas dan kebut-kebutan di jalanan. Deviasi Sekunder (penyimpangan tinggi) Penyimpangan berupa tindakan yang dilakukan seseorang secara umum dikenal dengan perilaku menyimpang. Perbuatan menyimpang itulah yang mendominasi orang yang melakukan kejahatan, karena merupakan perbuatan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak dapat ditolerir oleh masyarakat. Misalnya: Pemabuk, pengguna narkoba, pemerkosa, pelacur, pembunuh, pencuri dan penjudi. Baca juga artikel terkait: 6 Lembaga Keagamaan: Pengertian, Contoh, Jenis, Tujuan (LENGKAP) Faktor Perilaku Menyimpang
- 3 Jenis Perilaku Menyimpang
- 4 Dampak Perilaku Menyimpang
- 5 Upaya Antisipasi dan Mengatasi Perilaku Menyimpang
- 6 website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
Pengertian Perilaku Menyimpang
Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, disadari atau tidak disadari, pernah kita alami atau lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi di mana saja dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Sejauh mana penyimpangan tersebut terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan kehidupan masyarakat.
Suatu perilaku dianggap menyimpang jika tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan. (deviasi) adalah semua jenis pola perilaku maladaptif (kepatuhan) bertentangan dengan keinginan masyarakat.
Baca juga artikel terkait: Tugas DPD: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Tugas, Dasar Hukum dan Wewenang DPD
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap memalukan oleh sebagian besar orang dan melampaui batas toleransi mereka.
Perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menyebabkan upaya dari mereka yang berwenang dalam sistem ini untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk:
-
- Penyimpangan utama (Penyimpangan Primer)
Penyimpangan individu tetapi pelakunya masih dapat diterima oleh masyarakat. Ciri-ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat.
Misalnya: tunggakan tagihan listrik dan telepon, pelanggaran rambu lalu lintas dan kebut-kebutan di jalanan.
-
- Deviasi Sekunder (penyimpangan tinggi)
Penyimpangan berupa tindakan yang dilakukan seseorang secara umum dikenal dengan perilaku menyimpang. Perbuatan menyimpang itulah yang mendominasi orang yang melakukan kejahatan, karena merupakan perbuatan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak dapat ditolerir oleh masyarakat.
Misalnya: Pemabuk, pengguna narkoba, pemerkosa, pelacur, pembunuh, pencuri dan penjudi.
Baca juga artikel terkait: 6 Lembaga Keagamaan: Pengertian, Contoh, Jenis, Tujuan (LENGKAP)
Faktor Perilaku Menyimpang
-
Lepas/tidak nilai dan norma.
Pengukuran perilaku menyimpang tidak didasarkan pada pengukuran baik atau buruk menurut pemahaman umum, tetapi didasarkan pada pengukuran longgar atau tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat.
Norma dan nilai sosial suatu masyarakat berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat lainnya. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan, di masyarakat barat itu wajar dan wajar.
-
Sosialisasi yang tidak sempurna
Dalam masyarakat seringkali terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna sehingga menimbulkan perilaku yang menyimpang. Contoh: dalam masyarakat idealnya seorang pemimpin bertindak sebagai model atau pemandu, memberi contoh tetapi kadang-kadang mereka malah memberi contoh yang buruk, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir tindakan tersebut, perilaku menyimpang pun terjadi.
-
Sosialisasi subkultur yang menyimpang.
Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat dengan nilai subkultur yang menyimpang, yaitu budaya khusus yang normanya bertentangan dengan norma budaya dominan/umum.
Contoh: Masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, masalah etika dan estetika kurang diperhatikan, karena umumnya sibuk berusaha memenuhi kebutuhan hidup yang pokok (pangan), sering berkelahi, mengeluarkan kata-kata kotor, membuang sampah dan sebagainya. . Ini dianggap perilaku menyimpang oleh masyarakat umum.
Jenis Perilaku Menyimpang
-
Penyimpangan individu (Deviasi Individu)
Penyimpangan individu adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang berupa pelanggaran terhadap norma budaya yang telah mapan. Penyimpangan ini disebabkan oleh gangguan jiwa seseorang atau karena perilaku buruk/kriminal. Penyimpangan individu menurut derajat penyimpangannya dapat dibedakan menjadi beberapa hal, seperti:
Baca juga artikel terkait: Institusi Pendidikan: Pengertian, Jenis dan 6 Fungsi Komprehensif
- Tidak mematuhi nasihat orang tua untuk mengubah sikap buruk disebut penyimpangan
- Tidak mematuhi peringatan dari mereka yang berwenang di lingkungannya, mereka menyebutnya penyimpangan
- Pelanggaran terhadap norma umum yang berlaku disebut penyimpangan.
- Jika norma masyarakat tidak dihormati sehingga menimbulkan rasa tidak aman/tertib, kerugian harta benda atau nyawa di lingkungan, maka penyimpangan disebut pemberontakan atau kriminalitas.
-
Penyimpangan kolektif (Grup Penyimpangan)
Penyimpangan kolektif, yaitu: penyimpangan yang terjadi secara bersama-sama atau berkelompok. Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang bertindak bersama (bersama). Mereka sesuai dengan norma-norma kelompok yang kuat dan biasanya bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang dominan.
Penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok, umumnya sebagai akibat pergaulan/pengaruh teman sebaya. Persatuan dan kesatuan dalam suatu kelompok dapat memaksa seseorang untuk ikut serta dalam kejahatan kelompok, sehingga tidak dikeluarkan dari kelompoknya.
Penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok/bersama meliputi:
Remaja memiliki keinginan untuk membuktikan keberaniannya dengan melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan yang menimbulkan bahaya, misalnya ngebut dan membentuk geng yang menimbulkan onar.
- Memerangi siswa
Tawuran antar pelajar merupakan salah satu jenis kenakalan remaja yang umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat dari rumitnya kehidupan di kota-kota besar.
Demikian pula tawuran antarkelompok/suku/warga negara sering terjadi. Tujuan pertarungan bukan untuk mencapai skor positif, tetapi hanya untuk membalas dendam atau menunjukkan kekuatan/performa Anda.
Ketidakmampuan menyerap norma budaya ke dalam kepribadian masing-masing individu dalam kelompok dapat mengakibatkan terjadinya pelanggaran norma budaya. Misalnya: tradisi yang mensyaratkan mahar yang besar dalam masyarakat tradisional sangat ditentang karena sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman.
Baca juga artikel terkait: Institusi Keluarga: Definisi dan 4 Langkah (LENGKAP)
Dampak Perilaku Menyimpang
-
Rekening Mandiri / Perorangan
Seseorang yang melakukan perbuatan menyimpang akan dicap sebagai orang yang menyimpang oleh masyarakat (iblis). Sebagai acuan baik tidaknya suatu perilaku menyimpang ditentukan oleh norma atau nilai masyarakat.
Setiap tindakan yang bertentangan dengan norma masyarakat akan dianggap menyimpang dan harus ditolak. Akibat dari tidak menerima/menolak perilaku individu yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat akan berdampak pada individu tersebut.
- Akun Perusahaan/Grup
Seorang yang melakukan penyimpangan selalu berusaha mencari teman yang sama untuk bergaul, dengan tujuan mencari ‘teman’. Seiring waktu, berbagai individu yang menyimpang berkumpul bersama untuk menjadi kelompok yang menyimpang, yang pada akhirnya mengarah pada penentangan terhadap norma-norma masyarakat. Dampaknya tidak hanya pada individu, tetapi juga pada kelompok/masyarakat.
Upaya Antisipasi dan Mengatasi Perilaku Menyimpang
-
Upaya Antisipasi Perilaku Menyimpang
Antisipasi adalah upaya sadar berupa sikap, tingkah laku atau tindakan yang dilakukan seseorang melalui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang mungkin terjadi. Maka sebelum suatu perbuatan menyimpang terjadi atau akan terjadi seseorang bersiap dengan berbagai tameng untuk menghadapinya.
Baca juga artikel terkait: 10 Organ-organ sistem reproduksi wanita beserta fungsi dan bagian-bagiannya
Upaya mengantisipasi hal tersebut melalui:
- Menginspirasi nilai dan standar yang kuat
Penanaman nilai dan norma dalam diri seseorang melalui proses sosialisasi. Tujuan dari proses sosialisasi antara lain sebagai berikut:
-
- Pembentukan konsep diri
- Pengembangan keterampilan
- Kontrol diri
- Pelatihan komunikasi
Bila melihat tujuan sosialisasi, terlihat jelas adanya penanaman nilai dan norma. Jika tujuan sosialisasi terpenuhi dalam diri seseorang yang memiliki cita-cita, tentunya tidak akan dilakukan perbuatan menyimpang oleh orang tersebut.
- Penerapan Aturan yang Konsisten
Segala bentuk pengaturan yang diberikan pada hakekatnya merupakan upaya untuk mencegah terjadinya tindakan penyimpangan, sekaligus sebagai sarana/sarana pelacakan penyimpangan.
Namun, jika peraturan tersebut tidak konsisten, maka akan menimbulkan tindakan penyimpangan. Apa yang dimaksud dengan konsisten? Konsistensi adalah: mereka terhubung satu sama lain dan tidak bertentangan atau disebut tetap.
- Kepribadian yang kuat dan tegas
Menurut Theodore M. Newcomb, kepribadian adalah kebiasaan, sikap dan karakteristik lain yang unik pada diri seseorang yang berkembang ketika orang tersebut berhubungan dengan orang lain.
Seseorang disebut kepribadian, jika seseorang siap memberikan jawaban dan jawaban (positif) dalam suatu situasi. Jika seseorang memiliki kepribadian yang kuat, dia akan memiliki sikap yang menyembunyikan segala tindakannya. Sehingga akan memiliki mentalitas, model perilaku, model interaksi yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
-
Upaya mengatasi Perilaku Menyimpang
Sebelum kita menjumpai penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, sebaiknya masyarakat secara pribadi berusaha mengantisipasinya. Namun, ketika terjadi penyimpangan sosial, masing-masing dari kita berusaha mengatasinya.
Langkah-langkah yang dapat Anda ambil.
Sanksi adalah persetujuan atau ketidaksetujuan atas perilaku tertentu. Persetujuan adalah sanksi positif, sedangkan penolakan adalah sanksi negatif yang meliputi pemulihan keadaan, pemenuhan keadaan dan hukuman. Sanksi diperlukan untuk memastikan pencapaian tujuan dan kepatuhan terhadap standar.
Sudah selayaknya para pelaku penyimpangan diberi sanksi seberat-beratnya berupa hukuman yang seberat-beratnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar ketertiban masyarakat dapat pulih kembali.
Melalui saran, perbaikan atau diskusi, dapat menularkan kepada masyarakat kembali kesadaran akan penerapan nilai, norma dan peraturan yang berlaku. Bagi mereka yang melakukan penyimpangan sosial agar kembali sadar untuk berlaku sesuai dengan nilai, norma dan aturan yang dilanggar, harus melalui penyuluhan yang terus menerus dan berkesinambungan.
Terutama para pelaku/penjahat. Peran lembaga keagamaan, kepolisian, pengadilan, Lembaga Pemasyarakatan (LP) sangat diharapkan untuk mempertahankan ekstensi tersebut.
Mengembalikan peran dan status pelaku penyimpangan kepada masyarakat seperti sebelum terjadinya penyimpangan, itulah yang dimaksud dengan rehabilitasi.
Lembaga rehabilitasi sosial sangat dibutuhkan bagi mereka yang melakukan beberapa penyimpangan, misalnya pusat rehabilitasi anak nakal, pecandu narkoba dan PSK.
Baca juga artikel terkait: 12+ Sistem Anatomi Tubuh Manusia, Fungsi, Penjelasan, dan Gambar Lengkapnya
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa