Apakah Anda tahu Kerajaan? Mataram Islam ??? Jika Anda belum mengetahuinya, Anda punya alasan untuk mengunjungi guruducacy.com. Karena pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sejarah Kerajaan Mataram Islam, raja-raja Kerajaan Mataram Islam, peninggalan Kerajaan Mataram Islam, dan kehidupan politik Kerajaan Mataram Islam secara lengkap. Oleh karena itu, mari kita simak ulasan di bawah ini.
Contents
- 0.1 Sejarah Kerajaan Mataram Islam
- 0.2 raja Kerajaan Mataram Islam
- 0.3 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam
- 0.4 Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Islam
- 0.5 Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Islam
- 0.6 Kehidupan Sosial dan Budaya Kerajaan Mataram Islam
- 0.7 jatuh Kerajaan Mataram Islam
- 1 website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
Sejarah Kerajaan Mataram Islam
Ketika Sultan Hadiwijaya berkuasa di Pajang, Ki Ageng Pemanahan diangkat menjadi bupati Mataram sebagai imbalan atas keberhasilannya membantu mematahkan Aria Penangsang. Sultan Hadiwijaya mengadopsi Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan. Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575, Sutawijaya diangkat sebagai bupati Mataram.
Sutawijaya tidak puas menjadi bupati dan ingin menjadi raja yang menguasai seluruh Jawa. Oleh karena itu, Sutawijaya mulai memperkuat sistem pertahanan Mataram. Hadiwijaya mendapat informasi tersebut, maka ia mengirim pasukan untuk menyerang Mataram. Perang sengit terjadi pada tahun 1582. Prajurit Pajang mengalami kekalahan. Kondisi Sultan Hadiwijaya sendiri saat itu sedang sakit.
Beberapa waktu kemudian Sultan Hadiwijaya wafat. Setelah itu, terjadilah perebutan kekuasaan di antara para bangsawan Pajang. Pangeran Pangiri (menantu Hadiwijaya yang menjabat Bupati Demak) menyerbu Pajang untuk merebut tahta. Hal ini tentu saja ditentang keras oleh para bangsawan Pajang yang bekerja sama dengan Sutawijaya, Bupati Mataram. Akhirnya Pangeran Pangiri dan para pengikutnya berhasil dikalahkan dan diusir dari Pajang.
Setelah suasana aman, Pangeran Benawa (putra Hadiwijaya) menyerahkan tahtanya kepada Sutawijaya yang kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Mataram pada tahun 1586. Sejak itu berdirilah Kerajaan Mataram.
raja Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam diperintah oleh 6 raja, yaitu sebagai berikut:
1. Ki Ageng Pamanahan
Ki Ageng Pamanahan adalah pendiri desa Mataram pada tahun 1556. Desa inilah yang akan menjadi Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh putranya, Sutawijaya.Tanah ini awalnya hutan lebat yang kemudian dibuka oleh masyarakat setempat di sana dan diberi nama Alas Mentaok. Kemudian Ki Ageng Pamanahan menjadikan hutan tua ini sebagai desa yang disebutnya Mataram. Ki Ageng Pamanahan meninggal pada tahun 1584 dan dimakamkan di Kota Gede (sekarang Jogjakarta)
2. Panembahan Senapati
Setelah Ki Ageng wafat pada tahun 1584, kekuasaan jatuh ke tangan putranya, Sutawijaya. Ia adalah menantu sekaligus anak angkat Sultan Pajang.Sutawijaya adalah seorang senapati dari Kerajaan Pajang. Karena itu diberi gelar “Panembahan Senapati” karena selalu dianggap sebagai senapati utama di Pajang di bawah Sultan Pajang.
Kerajaan Mataram Islam mulai bangkit di bawah pimpinan Panembahan Senapati. Kemudian kerajaan ini memperluas wilayahnya dari Pajang, Demak, Tuban, Madiun, Pasuruan dan sebagian besar Surabaya. Panempahan Senapati meninggal pada tahun 1523, kemudian posisinya digantikan oleh putranya, Raden Mas Jolang.
3. Raden Mas Jolang
Raden Mas Jolang atau Panembahan Anykrawati adalah putra Panembahan Senapati dan putri Ki Ageng Panjawi, pemimpin Parti. Raden Mas Jolang adalah pewaris kedua kerajaan Islam Mataram. Ia memerintah dari tahun 1606 – 1613 atau selama 12 tahun.
Selama pemerintahannya, ada banyak perang. Perang karena penaklukan wilayah atau karena mempertahankan wilayah Raden Mas Jolang meninggal pada tahun 1613 di desa Krapyak. Ia dimakamkan di pemakaman Pasar Gede di bawah makam ayahnya.
4. Raden Mas Rangsang
Raden Mas Rangsang adalah raja Islam ke-3 Kerajaan Mataram dan merupakan anak dari Raden Mas Jolang. Ia memerintah dari tahun 1613 – 1645. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Mataram mencapai puncaknya. Raden Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga Ngabdurrachman. Saat itu Kerajaan Mataram berhasil menguasai hampir seluruh Pulau Jawa, antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat.
Selain menaklukkan wilayah dengan berperang melawan raja Jawa. Sultan Agung juga melawan VOC yang ingin merebut Jawa dan Batavia. Pada masa Sultan Ageng, Kerajaan Mataram menjadi Kerajaan Agraris. Sultan Ageng wafat pada tahun 1645 dan dimakamkan di Imogiri.
5. Amangkurat I
Sultan Amangkurat adalah putra dari Sultan Ageng. Ketika berkuasa, ia memindahkan pusat kerajinan dari kota Gedhe ke keraton Plered pada tahun 1647. Sultan Amangkurat memerintah dari tahun 1638 hingga 1647. Pada masa inilah Kerajaan Mataram Islam terpecah. Ini karena sultan Amangkurat I menjadi sahabat VOC. Sultan Amangkurat I wafat pada tanggal 10 Juli 1677 dan dimakamkan di Telagawangi, Tegal. Sebelum wafat, ia menunjuk Sunan Mataram atau Amangkurat II sebagai penggantinya.
6.Amangkurat II
Amangkurat II atau Raden Mas Rahmat adalah pendiri dan raja pertama dari Kasunanan Kartasura. Kasunanan Kartasura merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Islam. Raden Mas Rahmat memerintah dari tahun 1677 sampai 1703. Ia adalah raja Jawa pertama yang mengenakan pakaian Eropa sebagai pakaian resmi. Karena itu, orang-orang menjulukinya Sunan Amral (Laksamana).
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam
Peninggalan kerajaan ini menyisakan beberapa sifat, yaitu sebagai berikut:
- Sastra Ghending oleh Sultan Agung,
- Tahun Saka,
- Kerajinan Perak,
- Kalang Obong yaitu tradisi kematian masyarakat Kalang yaitu tidak membakar jenazah yang meninggal.
- Kue kipo yang merupakan makanan khas masyarakat Kotagede, makanan ini sudah ada sejak zaman kerajaan.
- Pertapaan Kembang Lampir yang merupakan tempat Ki Ageng Pemanahan pernah bertapa untuk menerima wahyu di Kerajaan Mataram.
- Segara Wana dan Syuh Brata yang merupakan meriam Belanda yang diberikan dalam perjanjian dengan Kerajaan Mataram pada masa kepemimpinan Sultan Agung.
- Reruntuhan candi Hindu dan Budha di Sungai Opak dan Sungai Progo
- Batu Datar di Lipura terletak tidak jauh di barat daya kota Yogyakarta
- Busana Kiai Gundil atau lebih dikenal dengan sebutan Kiai Antakusuma
- Masjid Agung Negara dibangun pada tahun 1763 oleh PB III.
- Masjid Jami Pakuncen didirikan oleh Sunan Amangkurat I
- Gapura Tomm Kota Gede yang merupakan perpaduan gaya Hindu dan Islam.
- Masjid ini terletak di pemakaman Kota Gede.
- Paroki Janda
- Rumah Kalan
- Makam raja-raja Mataram terletak di Imogiri
Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Islam
Setelah berhasil memindahkan pusat dari Kerajaan Pajang ke Mataram, Sutawijaya dinobatkan sebagai raja Mataram. Kemudian beliau bergelar Panembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama atau dikenal dengan Panembahan Senapati. Ia kemudian memerintah di Kerajaan Mataram yang dimulai pada tahun 1586. Di bawah kepemimpinannya ternyata banyak terjadi pemberontakan di pantai utara Jawa.
Ada beberapa daerah yang menentang upaya Senapati untuk memperluas wilayahnya. Hal ini dikarenakan Panembahan Senapati memperluas kekuasaannya di Surabaya, Madiun, Pasuruan, Ponorogo, Blambangan, Panarukan, Galuh dan Cirebon. Meski mengalami kesulitan, Panembahan terus berjuang untuk menundukkan para bupati yang masih berniat menentangnya. Kemudian pada tahun 1595, daerah Galuh dan Cirebon di Jawa Barat berhasil dikalahkan oleh Kerajaan Mataram Islam. Dengan demikian, pada akhir kepemimpinan Panembahan Senapati, Mataram berhasil mendirikan tumpuan kekuasaannya yang dimulai dari Pasuruan di Jawa Timur hingga Galuh di Jawa Barat.
Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Islam
Karena Kerajaan Islam Mataram berada di pedalaman Jawa, kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Islam sangat bergantung pada keberadaan sektor pertanian. Basis pertanian terletak di Jawa Tengah dan komoditas utamanya adalah padi. Pada abad ke-17, Mataram merupakan pengekspor beras terbesar di Nusantara. Selain mengandalkan sektor pertanian, Kerajaan Mataram berhasil menguasai sektor perdagangan dengan memiliki produk utama berupa palawija dan beras.
Ciri kehidupan kerajaan Mataram Islam adalah menganut sistem feodal yang berlandaskan sistem agraria. Para bangsawan dan pejabat diberikan ganti rugi berupa tanah gembur yang digunakan sebagai sumber ekonomi. Sejak saat itu, warga mengolah tanah lungguh dengan maksud menyerahkan sebagian hasil pertanian kepada pihak berwajib sebagai imbalan. Ikatan antara rakyat dan kaum bangsawan disebut sebagai sistem patron-klien.
Kehidupan Sosial dan Budaya Kerajaan Mataram Islam
Kehidupan sosial
Kehidupan masyarakat di Kerajaan Mataram tertata dengan baik berdasarkan syariat Islam tanpa meninggalkan norma-norma kuno begitu saja. Dalam pemerintahan Islam Kerajaan Mataram, raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, kemudian diikuti oleh sejumlah pejabat kerajaan. Di bidang keagamaan ada penghulu, khotib, naid, dan surantana yang bertugas memimpin upacara keagamaan. Dalam bidang keraton, dalam keraton terdapat jabatan komisaris yang bertanggung jawab menjalankan keraton. Untuk menciptakan ketertiban di seluruh kerajaan, mereka membuat peraturan yang disebut kemarahan-kemarahan yang harus dipatuhi oleh seluruh penduduk.
Kehidupan Budaya
Berbeda dengan Kerajaan Islam yang bercorak maritim, Kerajaan Mataram Islam lebih bercorak agraris dengan ciri feodal. Raja adalah pemilik semua tanah kerajaan dan segala isinya. Sultan juga memiliki peran panatagama atau pengatur dalam kehidupan agama Islam bagi rakyatnya. Pada masa Kerajaan Mataram, kehidupan kebudayaan berkembang sangat pesat dalam bidang sastra dan seni pahat, seni lukis dan bangunan.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung ada perhitungan Hindu Jawa atau Saka dalam penanggalan Islam atau Hijriah. Perhitungan tahun Islam didasarkan pada siklus bulan dan dimulai dari tahun 1633. Selain itu, Sultan Agung juga menyusun sebuah karya sastra yang sangat populer disebut kitab sastra Gending dan menyusun sebuah kitab undang-undang baru yang menjadi pedoman dari agama Islam. hukum dan Hukum Adat Jawa yang dikenal dengan Hukum Surya Alam.
kejayaan Kerajaan Mataram Islam
Mataram Islam mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Wilayahnya meliputi pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia), pulau Madura dan daerah Sukadana Kalimantan Barat. Batavia saat itu dikuasai VOC Belanda (Vereenigde Oost Indische Compagnie) kekuatan militer Mataram sangat besar. Sultan Agung yang sangat anti kolonial menyerang VOC di Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). Menurut Moejanto, sebagaimana dikutip Purwadi (2007), Sultan Agung menggunakan konsep politik keagungan binataran yang artinya kerajaan Mataram harus satu, utuh, bulat, tak tertandingi dan tak terbagi.
jatuh Kerajaan Mataram Islam
Kemunduran Mataram Islam dimulai ketika kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Pasca kekalahan tersebut, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena sebagian rakyat dimobilisasi untuk berperang. Permusuhan dinasti Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika dinasti Isana berkuasa. Ketika Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang menyerangnya. Pertempuran tersebut terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang bersebelahan dengan Mpu Sindok.
Itulah ulasan tentang Kerajaan Islam Mataram: Sejarah, Raja, dan Pusaka, beserta kehidupan politiknya yang lengkap Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi para pembaca. Cukup sekian dan terima kasih.
Baca juga artikel referensi terkait lainnya disini:
- Kerajaan Makassar: Sejarah, Raja, dan Pusaka, beserta kehidupan politiknya yang lengkap
- Kerajaan Kutai: Sejarah, Raja, dan Pusaka, beserta kehidupan politiknya yang lengkap
- Kerajaan Kediri: Sejarah, Raja-Raja, dan Peninggalan, Serta Kehidupan Politik Lengkapnya
- Kerajaan Demak: Sejarah, Raja-raja, dan Peninggalan, dan Sepanjang Masanya
- Kerajaan Banten: Sejarah, Raja-raja, dan Peninggalan, dan Segala Zaman
- Kerajaan Tarumanagara: Sejarah, Raja, dan Peninggalan beserta Kehidupan Politik Lengkap
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa