Umat ​​Beragama – Pengertian, Tujuan, Fungsi, Tri Konsep, Para Ahli – AAcial

Kerukunan Umat Beragama – Pengertian, Tujuan, Fungsi, Konsep Tri Kerukunan, Peningkatan, Ahli: Kerukunan antarumat beragama adalah suatu keadaan dimana semua umat beragama dapat hidup bersama tanpa mengurangi hak asasi satu sama lain untuk menunaikan kewajiban agamanya.


Contents

Pengertian kerukunan umat beragama

Kerukunan antarumat beragama adalah suatu keadaan dimana semua umat beragama dapat hidup bersama tanpa mengurangi hak asasi satu sama lain untuk menunaikan kewajiban agamanya. Orang yang mengikuti agama yang baik harus hidup damai dan harmonis.


Baca juga artikel terkait: Konflik Internasional: Definisi, Jenis, Penyebab, dan Penyelesaiannya Beserta Contoh Lengkapnya


Oleh karena itu, kerukunan antarumat beragama tidak mungkin lahir dari fanatisme buta dan sikap acuh tak acuh terhadap hak keberagaman dan perasaan orang lain. Namun dalam hal ini tidak dapat diartikan bahwa kerukunan antar umat memberi ruang bagi campur tangan oknum tertentu yang berbeda agama, karena hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.


Wujud kerukunan antar umat beragama adalah hubungan yang harmonis dalam dinamika kehidupan sosial yang saling menguatkan yang diikat oleh sikap kontrol terhadap kehidupan dalam bentuk sebagai berikut:


  1. Saling menghormati kebebasan beribadah menurut agama masing-masing.
  2. Saling menghargai dan bekerjasama dalam memeluk agama, antara umat beragama dan perseorangan beragama dengan pemerintah yang sama-sama bertanggung jawab membangun bangsa dan negara.
  3. Saling toleran dan toleran jangan memaksakan agama kepada orang lain.

Kerukunan umat beragama dalam Islam adalah Ukhuwah Islamiah. Ukhuah Islamiah berasal dari kata dasar “akhu” yang berarti saudara, sahabat, sahabat.


Mengingat Islaiyah berasal dari kata Islam yang dalam hal ini menjadi atau memberi sifat Ukhuwah, sehingga jika digabungkan antara kata Ukhuwah dan Islamiyah akan berarti persaudaraan atau perkumpulan Islam menurut Islam.


Dapat dikatakan bahwa pengertian Ukhuah Islamiyah merupakan gambaran hubungan antara umat Islam sebagai suatu persaudaraan, dimana satu dengan yang lain seolah-olah berada dalam suatu ikatan.


Baca juga artikel terkait: Hubungan Internasional: Pengertian Komprehensif, Tujuan, Prinsip, dan Pola dan Sarana


Ada hadits yang mengatakan bahwa silaturahmi antar sesama muslim dalam jaminan Ukhuwah Islamuah artinya antar muslim itu seperti satu tubuh, jika salah satu anggota sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Mereka juga mengatakan bahwa umat Islam itu seperti sebuah bangunan yang saling menopang.


Penerapan Ukhuwah Islamiyah menjadi aktual, ketika dikaitkan dengan masalah solidaritas sosial. Ukhuwah Islamiyah bagi umat Islam adalah sesuatu yang masyru’ yang artinya diperintah oleh agama.


Kata persatuan, kesatuan, dan solidaritas akan lebih berbobot jika disebut ukhuwah. Jika kata Ukhuwah disandingkan dengan kata Islamiyah, maka akan menggambarkan sebuah bentuk dasar, yaitu Ikhwanul Muslimin yang merupakan tujuan potensial.


Dari segi terminologi, banyak batasan yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut:


Baca juga artikel terkait: Sikap Antisosial: Pengertian, Ciri, Bentuk, dan Faktor Penyebabnya Beserta Contoh Lengkapnya


  • WJS Purwadar Minta menyatakan

Harmoni adalah sikap atau sifat toleran seperti menghargai dan membolehkan suatu pendirian, pendapat, pendapat, keyakinan atau lainnya yang berbeda dengan kedudukannya.


  • Dewan Ensiklopedi Indonesia

Harmoni dalam aspek sosial dan politik merupakan sikap yang memungkinkan masyarakat memiliki keyakinan yang berbeda. Selain menerima deklarasi ini untuk pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.


Harmoni memiliki arti yang terbatas. Ini berarti menghindari penganiayaan dan pelanggaran, meskipun sebenarnya, itu menunjukkan ketidaksetujuan yang tersembunyi dan biasanya mengarah pada suatu kondisi di mana kebiasaan yang diperbolehkan dibatasi dan juga bersyarat.


Tujuan hidup beragama adalah kerukunan

Berikut ini adalah tujuan kerukunan dalam kehidupan beragama.

  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam beragama

Setiap pemeluk suatu agama memiliki realitas agama lain, mendorong mereka untuk menghayati dan memperdalam ajarannya serta berusaha untuk dapat mengamalkannya.


Sehingga dengan demikian keimanan dan keberagamaan masing-masing pemeluk agama dapat meningkat kembali. Seperti persaingan positif, bukan negatif.


  • Untuk mencapai stabilitas nasional yang kokoh

Dengan kerukunan hidup beragama, ketegangan perbedaan yang ada akibat perbedaan paham yang timbul dari keyakinan beragama dapat dihindari.


Bisa dibayangkan jika terjadi perselisihan dan perbedaan paham di antara pemeluk berbagai agama, maka ketertiban dan keamanan negara bisa terganggu. Sebaliknya, jika konflik antarumat beragama tidak terjadi lagi, maka hal tersebut dapat menciptakan stabilitas nasional yang lebih kuat.


Baca juga artikel terkait: Pemahaman & “Asosiatif Sosial” (Jenis – Contoh – Bentuk)


Dari tahun ke tahun pemerintah selalu berusaha untuk dapat melaksanakan dan mensukseskan pembangunan di berbagai bidang. Upaya pembangunan akan berhasil jika semua lapisan masyarakat mendukung dan mendukung.


Sedangkan jika umat beragama masih berperang, rasa saling curiga tentu dapat mengarahkan aktivitasnya untuk mendukung dan membantu pembangunan. Bahkan dapat memiliki efek sebaliknya, yang dapat menghambat upaya pembangunan yang ditargetkan.


Membangun dan berusaha memakmurkan tanah ini sangat dianjurkan oleh Islam. Untuk menemukan kemakmuran, kesuksesan dan kebahagiaan di semua bidang.


  • Menjaga dan mempererat rasa persaudaraan

Jika akal sehat dan kebangsaan dijaga dan dipupuk dengan baik, jika kepentingan pribadi/kelompok dapat dikurangi. Sedangkan dalam kehidupan beragama, terlihat jelas bahwa ketertarikan mereka terhadap kehidupan beragamanya sendiri adalah sudut pandang semangat.


Jika hal ini tidak dibarengi dengan arah kehidupan berbangsa dan bernegara, maka akan menimbulkan gejolak sosial yang dapat mengganggu keutuhan bangsa dan negara dengan pemeluk agama yang berbeda, sehingga kerukunan umat beragama harus dikembangkan untuk menjaga persatuan bangsa. . dan integritas.


Fungsi kerukunan antarumat beragama

Berikut ini adalah fungsi kerukunan antar umat beragama

  1. Jaga ketentraman masyarakat
  2. Saling menghargai antar pemeluk agama
  3. Mencegah konflik antara satu agama dengan agama lain
  4. Menjembatani perbedaan antar agama.

Konsep kerukunan umat beragama Tri di Indonesia

Berikut ini adalah konsep Kerukunan Tri-Umat Beragama di Indonesia.

  1. Kerukunan antar umat beragama

    yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar umat yang menganut satu agama. Misalnya kerukunan antar umat Islam atau kerukunan antar umat Nasrani.


  2. Harmoni antar umat beragama

    yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar umat yang memeluk agama yang berbeda. Misalnya, kerukunan antara Muslim dan Kristen, antara Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama.


    Baca juga artikel terkait: Diferensiasi Sosial: Pengertian, Ciri, Bentuk, dan Jenis dengan Contoh Lengkap


  3. Kerukunan beragama dan pemerintahan

    yaitu bentuk kerukunan semua umat beragama menjalin hubungan yang harmonis dengan negara/pemerintah. Misalnya, tunduk dan patuh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.


    Pemerintah terlibat dalam menciptakan suasana damai, termasuk kerukunan umat beragama dan pemerintah itu sendiri. Semua umat beragama yang diwakili tokoh agama dapat bersinergi dengan pemerintah. Berkolaborasi dengan mitra dan pemerintah untuk menciptakan stabilitas, persatuan dan integritas di negara ini.


Semua peraturan pemerintah yang mengatur tentang kerukunan hidup umat beragama harus mencakup empat hal pokok sebagai berikut:


  1. Pendirian rumah ibadah
  2. Penyiaran agama
  3. Bantuan agama dari luar negeri
  4. Pekerja agama asing

Harmoni dalam perspektif Islam

Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam sudah seharusnya bercermin pada sejarah yang terjadi di dunia Islam, yaitu di Madinah. Di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad mendirikan negara pertama dengan penduduk yang majemuk, baik suku maupun agama,


Suku Quraisy dan Arab Islam dari daerah lain, suku Arab Islam asli di Madinah, suku Yahudi yang tinggal di Madinah, Baynuqa’, Bani Nadlir dan suku Arab yang belum masuk Islam. Sebagai dasar negara baru, Rasulullah melihat peraturan yang dicanangkan yang kemudian lebih dikenal dengan nama tersebut. Shahifat al-Madinah atau Konstitusi Madinah. Menurut cendekiawan Muslim dan non-Muslim, Konstitusi Madinah adalah konstitusi pertama negara Islam.


Baca juga artikel terkait: Masyarakat multikultural: Pengertian, ciri, ciri, dan faktor beserta contohnya


Konstitusi Madinah dengan 47 pasal, Nabi Muhammad meletakkan dasar sebagai dasar kehidupan umat beragama di negara yang majemuk dan majemuk, baik suku maupun agama, ketika beliau secara khusus memasukkan dalam Konstitusi Madinah pasal khusus tentang toleransi.


Pasal 25 dengan jelas menyatakan: “Orang Yahudi (termasuk pemeluk agama lain selain Yudaisme) bebas menjalankan agamanya, dan umat Islam juga bebas menjalankan agamanya. Kebebasan itu berlaku bagi pengikut atau sekutunya dan dirinya sendiri.”(lil yahudi dinuhum, wa lil muslimina dinuhum, mawaalihim wa anfusuhum).


Paradigma toleransi antar umat beragama dalam rangka mewujudkan kerukunan umat beragama dalam perspektif UUD Madinah pada hakekatnya adalah sebagai berikut:


  1. Semua Muslim, meskipun mereka memiliki banyak suku, adalah satu komunitas (ummatan wahiddah).
  2. Hubungan antara anggota komunitas Islam dan antara komunitas Islam dengan komunitas lainnya didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
    1. Tetangga yang baik
    2. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama
    3. Bela mereka yang menganiaya
    4. saling membimbing
    5. Menghormati kebebasan beragama.

Langkah-langkah meningkatkan kerukunan umat beragama

Untuk meningkatkan kerukunan hidup beragama, langkah yang paling penting dilakukan adalah:

Mungkin dibawah ini yang anda cari

website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap

Materi pelajaran terlengkap

mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *