Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Indonesia, seringkali kita temui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi. Kata-kata di dalam sebuah bahasa sering kali memiliki hubungan bentuk secara kebetulan dengan kata lain, padahal masing-masing tidak memperlihatkan hubungan makna. Hubungan atau relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut hal kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna (antonomi), kegandaan makna (polisemi), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi). Dari sekian banyak hubungan bentuk dan makna yang ada, sejumlah di antaranya memiliki kedudukan yang sentral di dalam semantik.
Jika dihubungkan dengan makna, ternyata ada kata yang bertentangan maknanya, hal itu dibahas pada bagian antonimi. Selain itu, ada kata yang berhierarki yang maknanya masih saling berhubungan, hal itu dibahas pada bagian hiponimi. Selain kenyataan-kenyataan ini, dalam hubungan makna, ada bentuk yang sama tetapi maknanya berbeda; sementara ada kata yang bentuknya berbeda-beda tetapi maknanya sama, dan ada juga kata yang maknanya lebih dari satu. Hal-hal itu akan dibicarakan pada bagian yang disebut homonimi, sinonimi, dan polisemi. Hal ini pula yang mendasari kami untuk mengangkat dalam sebuah makalah yang berjudul “Antonim” .
Contents
Pengertian Antonim
Secara semantik, Verhaar (1983:133) mengatakan: “Antonim adalah ungkapan (biasanya kata, tetapi dapat juga frasa atau kalimat)yang dianggap bermakna kebalikan dari ungkapan lain.”Secara mudah dapat dikatakan, antonim adalah kata-kata yang maknanya berlawanan.
Istilah antonim (Inggris: antonymy) berasal dari bahasa Yunani Kuno onoma yang artinya ‘nama’, dan anti yang artinya ‘melawan’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata antonim dimaknai sebagai kata yang berlawanan makna dengan kata lain, seperti contohnya kata pandai merupakan antonim dari kata bodoh. Pada kedua kata tersebut jelas terdapat makna yang bersinggungan satu sama lain yaitu kata pandai melambangkan orang yang cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu, sedangkan kata bodoh melambangkan orang yang sulit menangkap pelajaran.
Hubungan makna antara dua buah kata yang berantonim bersifat dua arah. Jadi, kalau katabagus berantonim dengan kata buruk maka kata buruk juga berantonim dengan kata bagus; dan kalau kata membeli berantonim dengan kata menjual maka kata menjual pun juga berantonim dengan kata membeli.
Istilah antonim kadang-kadang dipertentangkan dengan istilah sinonim,tetapi status kedua istilah ini berbeda. Antonim biasanya teratur dan dapat diidentifikasi secara tepat.
Jenis Jenis Antonim
Crystal (dalam Ba’dulu, 2001:25) antonimi merujuk secara kolektif kepada semua jenis perlawanan semantis. Antonim adalah hubungan semantik dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan dengan ujaran yang lain.
Jenis antonim :
-
Antonim yang bersifat mutlak, contoh : diam x bergerak
-
Antonim yang bersifat relatif / bergradasi, contoh : jauh x dekat
-
Antonim yang bersifat relasional, contoh : suami x istri
-
Antonim yang bersifat hierarkial, contoh : jenderal x kapten
Selanjutnya, Verhaar (dalam Chaer, 1997: 26) membedakan antonim berdasarkan sistemnya, yaitu:
-
Antonim antarkalimat, contoh: Dia cantik danDia tidak cantik.
-
Antonim antarfrase, contoh: secara teratur dansecara tidak teratur.
-
Antonim antarkata, contoh: kuat danlemah; kencang dan lambat.
-
Antonim antarmorfem, contoh: thankful danthankless (Inggris), yang berantonim adalah morfem ful dan les.
Oposisi Makna
Menurut Chaer (1997: 27) antonim sering juga disebut dengan istilah oposisi makna, seperti pada uraian berikut ini:
- Oposisi mutlak
Kata-kata yang memiliki pertentangan makna secra mutlak termasuk dalam jenis ini. Misalnya: hidup dengan mati. Orang yang hidup sudah pasti tidak mati, sedangkan orang yang mati pasti tidak hidup. Contoh lain diam dan gerak. Sesuatu yang diam pasti tidak bergerak, begitu pula sebaliknya sesuatu yang bergerak pasti tidak diam.
- Oposisi kutub
Ada kata-kata yang pertentangannya tidak mutlak, tetapi berjenjang/bertingkat. Contoh: kata kaya dengan miskin. Kaya dengan miskin tidak memiliki pertentangan yang mutlak.
Orang yang kaya kadangkala masihmerasa miskin, sebaliknya orang yang miskin mungkin ada yang merasa tidak miskin.
Kata-kata yang beroposisi kutub umumnya berkelas kata adjektif. Contoh: cantik denganjelek, periangdengan pendiam, pintar dengan bodoh, dan sebagainya.
- Oposisi hubungan
Oposisi hubungan ditujukan untuk kata-kata yang saling berhubungan. Kehadiran suatu kata mengakibatkan kehadiran kata yang lain. Contoh, kata penjual ada karena adanya kata pembeli. Kata guru bersamaan hadir dengan kata murid, jika tidak ada kata guru maka tidak akan muncul kata murid. Kata-kata tersebut timbul secara serempak dan saling melengkapi.
Kata-kata yang beroposisi hubungan ini dapat berupa kata kerja dan kata benda. Contoh kata-kata yang berupa kata kerja antara lain adalah: pulang-pergi, maju-mundur, belajar-mengajar, dan sebagainya. Sedangkan contoh kata yang beroposisi hubungan berupa kata benda antara lain adalah: guru-murid, buruh-majikan, dan pimpinan-bawahan.
- Oposisi Hierarkial
Kata-kata yang beroposisi hierarkial adalah kata-kata yang berupa nama satuan ukuran (berat, panjang, dan isi), satuan hitungan, penanggalan, dan jenjang kepangkatan. Kata centimeter dan kilometer merupakan contoh kata yang beroposisi secara hierarkial karena keduanya berada dalam deretan ukuran panajang. Begitu pula kata sersan dengan jenderal, karena berada dalam jenjang kepangkatan.
- Oposisi majemuk
Adalah kata-kata yang tidak hanya beroposisi dengan satu kata saja, melainkan dengan dua buah kata atau lebih. Contoh, kata ramah dapat beroposisi dengan judes, galak, bengis, dan kejam.
Daftar Contoh Antonim
- Abadi X Fana
- Abdi X Majikan
- Abolisi X Pemberatan
- Absen X Hadir
- Abstrak X Konkrit
- Absurd X Rasional
- Aktual X Basi
- Afirmatif X Negatif
- Akrab X Tak kenal
- Akurat X Meleset
- Akut X Ringan
- Alam fana X Alam baka
- Amatir X Ahli
- Anomali X Normal
- Antagonis X Protagonis
- Antagonis X Searah
- Antipati X Simpati
- Antitesis X Tesis
- Apatis X Aktif
- Apex X Zenit
- Arbitrer X Esensial
- Artika X Antartika
- Asketisme X Hedonisme
- Asli X Duplikat
- Asli X Palsu
- Autentik X Palsu
- Beraneka X Semacam
- Berbeda X Sesuai
- Berhasil X Gagal
- Berongga X Rapat
- Berpihak X Netral
- Berselang-seling X Monoton
- Bersimbah X Kering
- Berubah X Konstan
- Bhineka X Tunggal
- Bonafid X Marjinal
- Bongsor X Kerdil
- Boros X Hemat
- Botani X Nabati
- Brilian X Dungu
- Cacat X Normal
- Canggih X Ketinggalan zaman
- Cepat X Lambat
- Deduksi X Induksi
- Defertilisasi X Pemupukan
- Degenerasi X Kemajuan
- Delusi X Nyata
- Dependen X Independen
- Depresi X Resesi
- Destruktif X Konstruktif
- Dialog X Monolog
- Diferensiasi X Ekuivalensi
- Dinamis X Statis
- Diskursus X Dogma
- Distansi X Densiti
- Dualisme X Padu
- Dungu X Brilian
- Eklektik X Gradul
- Ekspresi X Impresi
- Ekspresif X Pasif
- Eksternal X Internal
- Ekstrinsik X Internal
- Elastis X Kaku
- Elektik X Tak pilih-pilih
- Elusif X Canggih
- Elusif X Mudah dimengerti
- Empati X Tidak peduli
- Epigon X Maestro
- Esoteris X Terbuka
- Evaporasi X Kondensasi
- Evolusi X Revolusi
- Fakta X Fiksi
- Feminim X Maskulin
- Fiksi X Nonfiksi
- Fiktif X Fakta
- Fisik X Mental
- Frontal X Gradual
- Gagal X Berhasil
- Gamang X Berani
- Gara-gara X Akibat
- Gasal X Genap
- Harmoni X Sumbang
- Hayati X Baka
- Hayati X Mati
- Hemat X Boros
- Higienis X Kotor
- Hiperbola X Apa adanya
- Holistik X Monistik
- Idealisme X Kompromi
- Illegal X Sah
- Imigrasi X Emigrasi
- Impresi X Ekspresi
- Individual X Kolektif
- Induksi X Reduksi
- Inferior X Superior
- Inflasi X Deflasi
- Insomnia X Nyenyak
- Internal X Eksternal
- Introyeksi X Proyeksi
- Jahat X Baik
- Jawab X Tanya
- Jinak X Buas
- Jumbo X Kecil
- Kakek X Cucu
- Kaleidoskop X Seragam
- Kandang X Tandang
- Kapabel X Bodoh
- Kapitalisme X Sosialisme
- Kebal X Mempan
- Kecil X Besar
- Kedaluwarsa X Baru
- Kekal X Fana
- Kekang X Bebas
- Kendala X Pendukung
- Kohesi X Adhesi
- Kolektif X Individual
- Kompatibel X Kaku
- Konduktor X Penghambat
- Konklusi X Uraian
- Konklusif X Elusif
- Kontrol X Acuh
- Konservasi X Ekploitasi
- Konstan X Berubah-ubah
- Konsumen X Penghasil
- Kontan X Hutang
- Kontiniu X Terputus
- Kontra X Setuju
- Kontradiksi X Konvergensi
- Konveks X Cekung/konkaf
- Kredit X Debit
- Krisis X Stabil
- Krusial X Sepele
- Kualitas X Kuantitas
- Kurus X Tambun
- Labil X Stabil
- Lambat X Cepat
- Lancar X Macet
- Lancung X Asli
- Langit X Bumi
- Las X Bubut
- Liberal X Pembatasan
- Liberalisme X Fundamentalisme
- Longgar X Sempit
- Makar X Jujur
- Makar X Setia
- Mandiri X Bergantung
- Mandiri X Dependen
- Marah X Senang
- Maya X Nyata
- Merana X Senang
- Merdeka X Vasal
- Metafisika X Nyata
- Metodis X Amburadul
- Minor X Mayor
- Mistis X Realis
- Mitos X Fakta
- Mobilitas X Keajegan
- Modern X Kuno
- Modernisasi X Tradisional
- Monogami X Poligami
- Monoton X Berubah-ubah
- Moral X Amoral
- Mufakat X Tidak setuju
- Nadir X Kosong
- Negasi X Konfirmasi
- Nekat X Takut
- Netral X Berpihak
- Nirwana X Dunia
- Nisbi X Mutlak
- Nomadik X Menetap
- Ofensif X Bertahan
- Oponen X Eksponen
- Orator X Pendengar
- Orisinil X Plagiat
- Otokratis X Demokratis
- Otoriter X Demokrasi
- Out put X Input
- Padan X Bukan
- bandingan Padanan X Pertidaksamaan
- Pakar X Awam
- Pancarona X Seragam
- Pandai X Bodoh
- Panjang lebar X Ringkas
- Pasca X Pra
- Pejal X Berongga
- Pejuang X Pengkhianat
- Pembangun X Destruktif
- Pemberani X Penakut
- Penambahan X Eliminasi
- Penting X Remeh
- Percaya diri X Rendah diri
- Perintis X Pewaris
- Perkasa X Lemah
- Pertahanan X Serangan
- Planning X Tak terencana
- Plural X Tunggal
- Plus X Minus
- Polemik X Rukun
- Poliandri X Monogami
- Positif X Negatif
- Positif X Ragu-ragu
- Preambul X Penutup
- Prefiks X Akhiran
- Pro X Kontra
- Professional X Amatir
- Progresif X Regresif
- Prolog X Epilog
- Prominen X Biasa
- Proporsional X Norak
- Proposisi X Reaksi
- Raksasa X Kerdil
- Ramai X Sepi
- Ramalan X Pasti
- Rasional X Irrasional
- Rasionalisme X Empirisme
- Regresif X Progresif
- Remeh X Penting
- Remisi X Penambahan
- Hukuman
- Revolusi X Evolusi
- Ritel X Grosir
- Rivalitas X Persesuaian
- Rutin X Jarang
- Salaf X Mutakhir
- Sampling X Random
- Sederhana X Canggih
- Sekarang X Kemarin
- Sekuler X Keagamaan
- Sekulerisme X Spiritualisme
- Senang X Merana
- Senior X Junior
- Separasi X Penyatuan
- Sesuai X Berbeda
- Setem X Sumbang
- Siau X Mendidih
- Simpati X Antipati
- Sinergi X Dualistik
- Sinkron X Sumbang
- Sipil X Militer
- Skeptis X Yakin
- Soliter X Individual
- Sporadis X Jarang
- Stabil X Labil
- Statis X Dinamis
- Subur X Tandus
- Sumbang X Tepat
- Takzim X Lancang
- Tambun X Kurus
- Tawa X Tangis
- Terapung X Tenggelam
- Teratur X Kacau
- Terjamin X Tak tentu
- Terkatung X Terbenam
- Terputus X Kontinu
- Tetiron X Asli
- Tidak berdaya X Sinergi
- Tidak Peduli X Empati
- Tinggi X Rendah
- Transedensi X Imanesi
- Tunggal X Heterogen
- Universal X Parsial
- Vademikum X Kamus besar
- Valuable X Tidak berharga
- Vassal X Merdeka
- Vektor X Skalar
- Vertikal X Horisontal
- Virulen X Baik
- Vokal X Pendiam
- Wreda X Muda
Contoh Kalimat Antonim
-
Jauh >< dekat
Jarak antara lapangan sepak bola dengan rumahku sangat jauh.
Jarak antara lapangan sepak bola dengan rumahku sangat dekat
-
Gelap >< terang
Saat malam, ruangan itu sangat gelap
Saat malam, ruangan itu sangat terang
-
Menjual >< membeli
Annas menjual celana sarung untuk mencukupi kebutuhannya
Annas membeli celana sarung agar terlihat lebih modis
-
Panjang >< Pendek
Panjang : Selama ini banyak orang yang bermasalah dengan panjangnya jam kerja
Pendek : Walau badannya pendek, tetapi tak menghalanginya dalam beraktifitas di masyarakat
-
Besar >< Kecil
Besar : Begitu luas dan besar negara indonesia kita ini
Kecil : Kecil bukan berarti lemah terhadap lawan
-
Benar >< Salah
Benar : Jangan merasa dirimulah yang paling benar
Salah : Kau salah menilaiku jelek di depan matamu
- Tinggi >< Rendah
Tinggi : Tak ku sangka Tingginya bisa melebihi tinggi badanku saat ini
Rendah : Pesawat itu terbang sangat rendah saat ingin mendarat
- Pro >< Kontra
Pro : Selama ini mereka hanya pro terhadap satu golongan
Kontra : Banyak tokoh masyarakat yang kontra dengan program pemerintah
- Banyak >< Sedikit
Banyak : Banyak dari masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum
Sedikit : Peminat angkutan umum saat ini sangat sedikit
- Mati >< Hidup
Mati : Warga protes karena barang elektronik mereka rusak akibat sering mati lampu
Hidup : Hidup di dunia hanyalah sementara, untuk itu jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain
- Laki- Laki >< Perempuan
Laki – Laki : Asrama ini khusus untuk siswa laki – laki
Perempuan : Perempuan merupakan perhiasan dunia
- Bersih >< Kotor
Bersih : Buanglah sampah pada tempatnya agar lingkungan menjadi bersih
Kotor : Air sungai menjadi kotor karena timbunan sampah di sungai
- Kuat >< Lemah
Kuat : Rumah itu berdiri kokoh karena terbuat dari material kayu yang kuat
Lemah : Tubuhnya begitu lemah karena kekurangan asupan nutrisi
- Rajin >< Malas
Rajin : Dia pintar karena rajin belajar
Malas : Dia sangat malas belajar sehingga nilainya jelek semua
- Keras >< Lembut
Keras : Wataknya sangat keras, sehingga sulit di nasihati
Lembut : Sikapnya begitu lembut kepada siapapun itu
- Sehat >< Sakit
Sehat : Walaupun tua dia tetap terlihat sehat baik secara fisik maupun rohani
Sakit : Anak itu takut disuntik karena rasanya sakit
- Berani >< Takut
Berani : Sikapnya terlalu berani kepada orang tuanya
Takut : Manusia pada umumnya takut akan mati
- Jujur >< Bohong
Jujur : Jujur lebih baik dari pada berbohong
Bohong : Jangan pernah berkata bohong kepada orang tua
- Subur >< Tandus
Subur : Tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian
Tandus : Tanah tandus sangat cocok untuk di buat bangunan
- Gemuk >< Kurus
Gemuk : Dia gemuk karena kerjanya hanya makan dan tidur
Kurus : Kesulitan ekonomi membuat badannya menjadi kurus kering
- Asli >< Palsu
Asli : Walau terlihat asli, tetapi sebenarnya itu adalah barang tiruan
Palsu : Saat ini banyak sekali barang palsu yang beredar di pasaran
- Kontan >< Utang
Kontan : Ayah membeli mobil itu secara kontan
Utang : Utangku di toko sudah banyak, sehingga aku perlu pinjaman uang darimu
- Cepat >< Lambat
Cepat : Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sehingga kita harus berpisah
Lambat : Pertumbuhan ekonomi akhir – akhir ini sangat lambat
- Aktif >< Pasif
Aktif : Dia dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi
Pasif : Walaupun pasif di kelas, dia sangat aktif di rumah
- Simpati >< Antipati
Simpati : Kami semua sangat simpati dengannya karena jasa yang ia berikan kepada kami
Antipati : Sikapnya begitu antipati kepada siapapun sehingga dijauhi oleh temannya
- Sama >< Beda
Sama : Mereka kembar tapi tak sama
Beda : Jangan menjauh dariku karena kita beda
- Sempit >< Longgar
Sempit : Celana ini terlalu sempit untuk dipakai besok
Longgar : Gunakanlah waktu longgar dengan kegiatan yang positif
- Elastis >< Kaku
Elastis : Pakaian renang ini sangat elastis saat digunakan
Kaku : Badannya sangat kaku ketika diberi obat bius
- Tradisional >< Moderen
Tradisional : Untuk memperingati hari kebangkitan nasional, para siswa menggunakan pakaian tradisional
Moderen : Proses pembuatannya sangat cepat karena menggunakan teknologi moderen30. Mahal >< Murah
Mahal : Harga Mobil itu sangat mahal di pasaran
Murah : Motor bekas itu di jual sangat murah
- Stabil >< Labil
Stabil : Harga bawang merah di pasaran masih sangat stabil
Labil : Perilaku remaja masih sangat labil, untuk itu perlu pengawasan khusus oleh orang tua
- Nyata >< Maya
Nyata : Perannya begitu nyata di masyarakat sekitar
Maya : Banyak sekali hal – hal negatif yang ada di dunia maya
Itulah Materi Kumpulan Contoh Antonim Lengkap Beserta Kalimatnya Semoga Bermanfaat Para Pembaca Setia Guru Pendidikan ?
Baca Juga Materi Dibawah Ini :
website Pelajaran SD SMP SMA dan Kuliah Terlengkap
mata pelajaran
jadwal mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa mata pelajaran sd mata pelajaran dalam bahasa jepang mata pelajaran kurikulum merdeka mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran sma jurusan ips mata pelajaran sma
bahasa inggris mata pelajaran
bu ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran ipa
tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional. artinya mata pelajaran smp mata pelajaran ipa mata pelajaran bahasa indonesia mata pelajaran ips mata pelajaran bahasa inggris mata pelajaran sd kelas 1
data mengenai mata pelajaran favorit dikumpulkan melalui cara
soal semua mata pelajaran sd kelas 1 semester 2 mata pelajaran smk mata pelajaran kelas 1 sd mata pelajaran matematika mata pelajaran ujian sekolah sd 2022
bahasa arab mata pelajaran mata pelajaran jurusan ips mata pelajaran sd kelas 1 2021 mata pelajaran sbdp mata pelajaran kuliah mata pelajaran pkn
bahasa inggrisnya mata pelajaran mata pelajaran sma jurusan ipa kelas 10 mata pelajaran untuk span-ptkin mata pelajaran ppkn mata pelajaran ips sma mata pelajaran tik
nama nama mata pelajaran dalam bahasa inggris mata pelajaran pkn sd mata pelajaran mts mata pelajaran pjok
nama nama mata pelajaran dalam bahasa arab mata pelajaran bahasa inggrisnya mata pelajaran bahasa arab
seorang pengajar mata pelajaran akuntansi di sekolah berprofesi sebagai
nama mata pelajaran dalam bahasa jepang
hubungan bidang studi pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
dalam struktur kurikulum mata pelajaran mulok bersifat opsional artinya mata pelajaran dalam bahasa arab
tujuan mata pelajaran seni rupa adalah agar siswa